Hj. ANDI DEPU; Sang Ibu Agung

Hj. ANDI DEPU, lahir di Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar Tahun 1907. Beliau wafat pada 18 Juni 1985 di Makassar. Pada Tahun 1945-1946, jelas tampak keberhasilan KRIS MUDA dalam menggalang persatuan dan kesatuan seluruh lapisan masyarakat. Ketika NICA tiba di Balanipa, muncul garis pemisah antara siapa-siapa yang berdiri di pihak Belanda dan pengikutnya, dengan siapa berjuang bersama Hj. Andi Depu dan pengikutnya. Keadaan itu tergambar pada rumah-rumah yang mengibarkan bendera Merah Putih dan yang tidak mengibarkan bendera Merah Putih dan yang tidak mengibarkan bendera Merah Putih di seluruh kawasan Mandar. Bendera Merah Putih berkibar di tiang-tiang bendera sejak pengibaran, pertama di tahun 1945 di Campalagian, dan tetap dipertahankan rakyat.
Kedatangan tentara NICA untuk menurunkan bendera itu dengan paksa di Polewali, Campalagian, Pambusuang, dan lain-lain tidak berhasil dengan baik. Sedetik apapun Hj. Andi Depu tidak mau menurunkan bendera Merah Putih itu dari tiang yang berada di depan rumahnya di Tinambung Balanipa. Tiba-tiba didatangi sepasukan tentara NICA dengan pedang terhunus untuk menebang tiang bendera tersebut. Hj. Andi Depu yang selalu mengawasi bendera itu berkibar, dengan sarung yang diikat erat dan berkebaya yang sederhana langsung berlari dan memeluk tiang bendera tersebut sebelum tentara NICA sampai ke tiang bendera. Dengan pekikan Allahu Akbar, Hj. Andi Depu berteriak kepada NICA dengan mengatakan: "Hai kau anjing Belanda kalau kalian berani, tebaslah tiang bendera ini bersama dengan tubuh saya". Teriakan itu terdengar oleh rakyat di sekitarnya. Dengan teriakan balasan Allahu Akbar, serta merta dengan senjata seadanya, rakyat yang kebanyakan kaum wanita dan anak-anak mengelilingi tiang bendera itu. Akhirnya, pihak NICA mengurungkan niatnya kembali ke Majene dengan tangan hampa. (Sumber : PUANG & DAENG : Sistem Nilai Budaya Orang Balanipa-Mandar).
Spirit perjuangan Hj. Andi Depu harus menjadi  semangat kita dalam berjuang memajukan Sulawesi Barat. Peran sekecil apapun yang kita jalankan menjadi salah satu bentuk perjuangan kita terhadap bangsa ini. Sulawesi Barat butuh kita! Butuh perjuangan kita! Perjuangan tanpa henti!

Comments

Post a Comment

Popular Posts