PENGERAHAN ROMUSHA

Image result for pengerahan romusha
Siswa-siswi ku yang saya banggakan dannnnn rindukan. Bagaimana kabar kalian? 
Bapak berharap kalian tetap sehat, sembari terus menjaga diri menghadapi bencana non alam virus Covid-19 (corona). 
Bapak merasa perlu untuk memberikan materi  pembelajaran walaupun dalam kondisi libur ya.. Semoga bisa dibaca dengan seksama dan jangan lupa... tugasnya dikerjakan. (Soal atau tugasnya Bapak taruh diantara teks (bacaan) ini ya... Jadi, BUDAYAKAN MEMBACA dan identifikasi soalnya, lalu pindahkan ke dalam Buku Tugas pertanyaannya, lalu dijawab dan dikumpulkan pada saat libur usai).
Materi pelajaran Sejarah Indonesia kali ini diperuntukkan bagi seluruh siswa Kelas XI utamanya kelas yang bapak ajar (MIA dan IPS 2).

PENGERAHAN ROMUSHA

Romusha adalah panggilan bagi orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah petani, dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi romusha.Jumlah orang-orang yang menjadi romusha tidak diketahui pasti – perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta. Dalam sidangnya yang pertama, Chuo Sangi In mengusulkan beberapa syarat antara lain  supaya dibentuk badan-badan yang memotivasi rakyat menjadi tenaga sukarela, melalui kerja sama dengan bupati, wedana, camat dan kepala desa untuk pengerahan tenaga kerja (buruh) sekarela diperusahaan-perusahaan bala tentara Jepang.
Apakah yang kamu ketahui tentang Chuo Sangi In? (Soal 1)

Selama berada ditempat kerja sampai pulang ke kampung halamannya, ternyata romusha mendapat fasilitas sangat minim dan banyak yang tidak diberi upah, tetapi tidak dapat menuntut karena memang tidak ada perjanjian kerja tertulis. Mereka dikerahkan menjadi tenaga kerja paksa dan buruh yang diberi upah selayaknya.Sebelum penyerahan Belanda kepada Jepang tanggal 8 Maret 1942, Jepang telah memperhitungkan bahwa Pulau Jawa akan mampu menyediakan tenaga manusia dalam jumlah yang memadai untuk memenangkan perang. Perhitungan itu didasarkan atas kenyataan bahwa jumlah penduduk di Pulau Jawa sangat banyak, ditambah lagi dengan pertumbuhannya yang begitu pesat. Sehingga  Jepang tidak bakal mengalami kesulitan dalam hal kebutuhan tenaga kerja romusha, karena disamping itu jumlah persediaan manusia cukup juga biaya murah. Tenaga diambil secara paksa, dan tidak perlu banyak pengeluaran biaya baik untuk makan maupun pengobatan. Begitu pula untuk mencari pengganti bagi tenaga romusha yang mati, karena di Jawa terdapat persediaan manusia cukup banyak. Berdasarkan pola pemikiran itulah maka  Jepang denga leluasa memanfaatkan tenaga manusia yang ada di Pulau Jawa dan dengan matinya beribu-ribu romusha seakan-akan tidak menjadi beban moral.
Apakah kamu punya nenek yang tinggal bersama dengan kamu? Kalau nggak punya boleh juga orang tua kamu.
Coba tanyakan kepada mereka, Nama lengkap? Tanggal/Tahun berapa mereka lahir? Lalu kemudian tanyakan kepada mereka, Apakah Jepang pernah menjajah di Mamuju? Jika pernah, bagaimana perlakuan mereka selama menjajah? (Soal 2)



Mereka meninggal karena kekurangan makan, kelelahan, malaria dan terjangkit penyakit. Selain itu juga karena kerasnya pengawasan dan siksaan Jepang yang kejam dan tidak berperi kemanusiaan. Dibarak-barak romusha tidak tersedia perawatan dan tenaga kesehatan. Seakan-akan telah menjadi rumus bahwa siapa yang tidak lagi kuat bekerja maka akan mati.Sebagai mana alam pemikiran jepang, bahwa bukan manusianya yang diperhitungkan melainkan tujuannya yaitu “menang perang”.
Jepang begitu kejam dalam proses penjajahannya. Selain kejam, dari paragraf di atas, sikap seperti apa lagi yang ditunjukkan oleh Jepang? Coba kutip paragraf yang menunjukkan sikap tersebut! (Soal 3)


Para tenaga kerja yang disebut romusha atau jepang menyebutnya prajurit pekerja, diperlukan untuk membangun prasarana perang seperti kubu-kubu pertahanan, gudang senjata, jalan raya dan lapangan udara. Selain itu, mereka dipekerjakan di pabrik-pabrik seperti pabrik garam dan pabrik kayu di Surabaya dan di Sumatera Selatan, mereka dipekerjakan di pabrik pembuatan dinamit di Talangbetutu atau di pertambangan batu bara serta penyulingan minyak. Mereka diperkejakan pula dipelabuhan- pelabuhan antara lain memuat dan membongkar barang-barang dari kapal-kapal. Bahkan di desa Gendeng, dekat Badung, Yogyakarta misalnya romusha menanam sayuran dan palawija guna memenuhi kebutuhan makan Jepang dan romusha itu sendiri.
Bapak sangat yakin terdapat peninggalan Jepang di Sulawesi Barat. Coba sebutkan, dan apa fungsi bangunan tersebut! (Soal 4)

Pada umumnya Romusha terdapat di desa-desa, terdiri dari pemuda petani dan penganggur. Pulau Jawa sebagai pulau yang padat penduduknya memungkinkan pengerahan tenaga tersebut secara besar-besaran. Pada mulanya tugas-tugas yang dilakukan bersifat sukarela dan pengerahan tenaga tersebut tidak begitu sukar dilakukan, karena orang masih terpengaruh propaganda “ intik kemakmuran bersama Asia Timur Raya. Bahkan, dibeberapa kota terdapat barisan-barisan romusha untuk bekerjaditempat-tempat dan pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, dalam bulan September 1944 sejumlah 500 orang romusha sukarela, yang terdiri dari pegawai tinggi dan menengah serta golongan terpelajar di bawah pimpinan Ir Soekarno berangkat dari kantor besar Jawa Hokokai dengan berjalan kaki ke stasiun tanah abang, Jakarta diiringi orkes suling Maluku. Di antara mereka juga terdapat pula orang Cina, Arab, dan India. Rombongan diikuti pula oleh anggota yang sudah berumur 60 tahun, sehingga Soekarno memuji mereka sebagai masih kuat seperti orang muda. Lama-kelamaan karena kebutuhan yang terus meningkat di seluruh Asia Tenggara, pengerahan tenaga yang bersifat sukarela seperti yang telah diteladani oleh Soekarno itu, berubah manjadi paksaan. Pemerintah Tentara Ke-16 membentuk suatu badan kusus yang melaksanakan pengerahan  romusha secara besar-besaran pada tahun 1944. Badan ini disebut Romukyoku.
Pada masa kini, saya dan kamu bisa saja berpotensi menjadi seorang "Romusha" modern jika kita tidak melakukan berbagai macam antisipasi. Antisipasi apa yang bisa kamu lakukan supaya kamu tidak menjadi seorang "Romusha" Modern? (Soal 5)
Romukyoku membuat peraturan sebagai berikut : orang atau badan yang membutuhkan tenaga romusha lebih dari 30 orang diharuskan mengajukan permohonan kepada kepala daerah setempat. Sipemohon, baik orang maupun badan, harus memiliki perusahaan atau pabrik yang bermanfaat untuk kepentingan perang. Bahkan, banyak di antara petugas pengerahan romusha bersikap curang, seperti mencoret nama yang sudah terdaftar dan menggantikan dengan nama lain karena menerima suap sejumlah uang. Sebaliknya, ada pula kepala desa yang menunjuk seorang yang menjadi romusha sebagai tindakan balas dendam atau rasa tidak suka. Dengan uang pula, seseorang yang sudah terdaftar sebagai romusha dapat menunjuk orang lain sebagai penggantinya.
Wah... parah betul ya sampai hal begini juga ada suap. Nah, tolong bantu Bapak buatkan sebuah QUOTE (Kamu tahu Quote kan) Mengenai ajakan untuk tidak menerima suap. Minimal 7 Kata, maksimal 20 Kata. (Tugas 6)
Romusha yang diperkejakan di proyek-proyek, antara lain pembuatan jalan, jembatan, barak-barak militer, berlangsung selama satu sampai tiga bulan. Lebih dari tiga bulan merupakan masa kerja romusha yang
diperkejakan di proyek-proyek diluar keresidenan mereka. Tidak hanya keluar Jawa, bahkan romusha dikirim ke luar Indonesia, seperti Birma, Muang, Tgai, Vietnam dan Malaysia. Tidak sesuai dengan usul yang disampaikan oleh anggota Chuo Sangi In agar para romusha diperlakukan secara layak, ternyata mereka diperlakukan sangat buruk. Sejak pagi buta sampai petang hari mereka dipaksa melakukan pekerjaan kasar tanpa makan dan perawatan cukup, membuat kondisi fisik mereka menjadi sangat lemah dan mereka gampir tidak punya sisa kekuatan. Jika ada diantara mereka yang beristirahat sekalipun hanya sebentar, hal itu akan mengundang maki-makian dan pukulan-pukulan dari pengawas mereka orang Jepang. Hanya pada malam hari mereka berkesempatan melepaskan lelah. Dalam keadaan demikian, mereka tidak punya daya tahan lagi terhadap penyakit. Karena tidak sempat memasak air minum, sedangkan buang air di sembarang tempat, berjangkitnya wabah disentri, karena tidak dapat menghindari diri dari serangan nyamuk, banyak diantara mereka yang diserang malaria.
Nah.... Yang terakhir... Bapak Ndak buat soal lagi. Capek....
Sekarang tolong kamu tulis kata-kata yang tidak kamu mengerti dari bacaan ini. Tuliskan di dalam buku tugas, dan Bapak akan menjawabnya. Pasti ada kan.... Nah karena pasti ada, minimal tuliskan 5 kata maksimal 10 kata ya... Semakin banyak semakin bagus... (Tugas 7)
Oke deh... Selamat mengerjakan ya...
Sehat dan ceria selalu...
God Bless...

Comments

Popular Posts